YOGYAKARTA--MIOL: Ketua MPR Amien Rais menyatakan pemerintah
harus membatalkan pembelian pesawat tempur Sukhoi dari Rusia jika
hasil pemeriksaan Panja DPR membuktikan adanya kejanggalan dan
pelanggaran prosedural. "Pembatalan pembelian itu sangat mungkin.
Itu alternatif paling mudah untuk mengakhiri kontroversi selama ini.
Batalkan saja," kata Amien saat ditanya wartawan di sela-sela
pertandingan sepakbola Liga Indonesia antara PSS Yogyakarta dan
tamunya Semen Padang, di Stadion Mandala Krida, Kamis.
Ia mengatakan, sejak awal-awal telah terlihat adanya kejanggalan
dalam proses pembelian pesawat tempur yang terkesan dipaksakan dan
tanpa konsultasi dengan pihak- pihak terkait.
"Bagaimana pembelian pesawat tempur tanpa sepengetahuan Menteri
Pertahanan dibahas dalam rapat kabinet. Apalagi, tidak berkonsultasi
dengan DPR," katanya.
Amien menilai sangat aneh pembelian sebuah peralatan penting dan
menentukan bagi kekuatan militer Indonesia diambil oleh Presiden
Megawati dengan sokongan Menperindag Rini Suwandi dan Kabulog
Widjanarko Puspoyo tanpa harus melalui prosedur yang lazim.
Amien, yang batal berbicara dalam Sidang Tanwir Muhamadiyah di
Makasar pekan ini, menyatakan proses pembelian Sukhoi itu telah
melanggar Undang-Undang dan Konvensi.
"Ini jelas-jelas melanggar prinsip dalam berdemokrasi," katanya.
Ia menegaskan, sikap kerasnya terhadap proses pembelian pesawat
Sukhoi bukan berarti dirinya tidak menginginkan hal itu.
"Saya setuju pembelian itu untuk memperkuat pertahanan. Tidak
soal. Ini juga untuk mengimbangi sikap AS yang menolak menjual
pesawatnya pada kita. Indonesia harus menunjukkan pada Amerika
sebagai negara berdaulat dan berhak atas keputusannya sendiri,"
katanya, maka respons pemerintah terhadap pembentukan Panja DPR yang
berkesan reaktif, Amien mengatakan, "Pemerintah jangan seperti
kebakaran jenggot. Jawab saja dengan dengan jujur."
Mustahil
Amien mengatakan skandal Sukhoi tidak mungkin diagendakan dalam
sidang tahunan.
"Sidang tahunan sudah punya agenda-agenda yang jelas dan sudah
terencana sebelumnya. Nyaris mustahil menggagendakan itu (pembelian
Sukhoi) pada sidang tahunan," katanya.
Namun, kata dia, jika ditemukan kasus korupsi besar-besaran dalam
kasus embelian Sukhoi itu tidak tertutup kemungkinan digelar sebuah
sidang istimewa.
"Jika ada 'mark-up' (penggelembungan) besar dan korupsi jutaan
dolar, sebuah sidang istimewa tak tertutup kemungkinan akan
digelar," katanya.
Berkaitan dengan ketidakhadirannya dalam sidang tanwir, Amien
menyatakan dirinya ingin menghadiri dalam sidang itu.
"Saya ingin menghindari dampak dan prasangka saya menggalang
dukungan dengan menggunakan muhammadiyah. Saya ingin menghindari
implikasi politis," katanya.
Dalam sidang tanwir, Amien menyatakan telah mendelegasikan pada
Dien Samsuddin untuk membacakan pidatonya dalam sidang tanwir.
"Pak Dien yang akan membacakan sambutan saya," katanya.
Sidang Tanwir Muhammadiyah dibuka hari Kamis (26/6) di Kampus
Universitas Muhammadiyah Makasar oleh Ketua PP Muhammadiyah Syafii
Maarif.
(Ant/Ol-01) |