MAKASSAR--MIOL: Rakernas III PAN gagal mengerucutkan satu nama
cawapres yang akan mendampingi Amien Rais sebagai paket capres-cawapres
dalam Pemilu 2004 dan hanya merekomendasikan 10 nama kandidat untuk
dipilih DPP dan Ketua Umum PAN. Rapat kerja nasional yang
berlangsung di Makassar tersebut, ditutup oleh Ketua Umum DPP PAN Amien
Rais.
Saat konferensi pers usai menutup Rakernas, Amien Rais mengungkapkan
bahwa berdasarkan aspirasi arus bawah yang mencuat selama berlangsungnya
Rakernas, terdapat 37 nama calon wapres yang disuarakan DPW-DPW seluruh
Indonesia untuk disandingkan dengan Amien Rais.
Namun setelah dilakukan serangkaian penyaringan terdapat 10 nama
cawapres yang masuk nominasi untuk selanjutnya diserahkan ke DPP PAN dan
Ketua Umum DPP PAN untuk dikerucutkan lagi hingga tinggal satu nama
calon saja.
Amien kemudian menyebut kesepuluh nama nominator cawapres PAN
berdasarkan urutan abjad, yakni Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Abdullah
Gymnastiar (Aa Gym), Menhub Agum Gumelar, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi,
Menneg Perencanaan Pembangunan/Kepala Bapenas Kwik Kian Gie, Ketua DPP
Partai Golkar Marwah Daud Ibrahim, Ketua Umum Partai Pelopor Rachmawati
Soekarnoputri, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Menko Polkam Susilo Bambang
Yudhoyono, Sekjen PKB Syaifullah Yusuf, dan Menko Kesra Yusuf Kalla.
"Rakernas cukup arif dengan merekomendasikan pada Ketua Umum dan DPP
untuk memilih dari nama-nama calon yang dinominasikan itu," kata Amien
yang juga Ketua MPR itu.
Kendati demikian, Amien mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan
masuknya nama-nama kandidat baru yang berkualitas di luar 10 nama
cawapres yang tersaring dari Rakernas PAN di Makassar tersebut.
Ketika berulang kali ditanya dari kesepuluh nama tersebut, siapa saja
kandidat yang memperoleh suara dukungan terbesar dari DPW-DPW PAN
se-Indonesia, Amien Rais mengaku bahwa ada tiga nama dengan dukungan
terbesar, yakni Hasyim Muzadi, Yusuf Kalla, dan SB Yudhoyono.
Selanjutnya disusul dengan nama-nama seperti Rachmawati, Marwah Daud
Ibrahim, Syaifullah Yusuf, dan lain-lain.
Lebih lanjut Amien mengatakan bahwa pihaknya akan super hati-hati
melakukan pendekatan kepada para calon wapres yang telah masuk nominasi
tersebut, dan PAN akan segera mengirim kader-kader atau 'diplomat'
terbaiknya untuk melakukan pinangan berdasarkan budaya melayu yang
mengedepankan sopan santun.
"Kita harus berhati-hati karena ini seperti melakukan pinangan untuk
sebuah perkawinan dan kami merasa agak khawatir karena proses ini seolah
over confident dimana calon-calon itu seperti sudah menerima
pinangan PAN," katanya.
Ditanya kapan batas waktu pinangan kepada calon-calon wapres itu,
Amien menyatakan, pihaknya belum menentukan batasan waktu itu, tetapi
lebih cepat akan semakin baik. (Ant/Ol-01) |